Sudah menjadi hukum yang diketahui secara universal jika
umat Islam itu dilarang makan babi. Kemanapun pergi jika soal makanan umat
Islam pasti harus tahu dulu, apakah ini halal atau haram? Mengandung bahan yang
di haramkan atau tidak? Mengandung babi atau tidak?
Jika ditanya siapa yang melarang. Maka jawabannya adalah
Allah SWT yang melarang, Tuhan Alam Semesta yang menurunkan perintah ini
melalui firmanNya dalam Al-Qur'an. Yaitu :
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah,
daging babi dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi
barangsiapa yang terpaksa memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula
melampaui batas, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(QS. 16:115)”
“Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan
kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali
kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi - karena
sesungguhnya semua itu kotor - atau binatang yang disembelih atas nama selain
Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak
menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".(QS. 6:145)”
“Dan Allah mengharamkan atas mereka yang kotor-kotor. (Al-A'raf: 156)”
10 alasan ilmiah babi
haram untuk umat Islam :
1.Babi adalah container (tempat penampung) penyakit.
Beberapa bibit penyakit yang dibawa babi seperti Cacing pita
(Taenia solium), Cacing spiral (Trichinella spiralis), Cacing tambang
(Ancylostoma duodenale), Cacing paru (Paragonimus pulmonaris), Cacing usus
(Fasciolopsis buski), Cacing Schistosoma (japonicum), Bakteri Tuberculosis
(TBC), Bakteri kolera (Salmonella choleraesuis), Bakteri Brucellosis suis,
Virus cacar (Small pox), Virus kudis (Scabies), Parasit protozoa Balantidium
coli, Parasit protozoa Toxoplasma gondii
2. Daging babi empuk.
Meskipun empuk dan terkesan lezat, namun karena banyak
mengandung lemak, daging babi sulit dicerna. Akibatnya, nutrien (zat gizi)
tidak dapat dimanfaatkan tubuh.
3. Menurut Prof. A.V. Nalbandov (Penulis buku : Adap-tif
Physiology on Mammals and Birds) menyebutkan bahwa kantung urine (vesica
urinaria) babi sering bocor, sehingga urine babi merembes ke dalam daging.
Akibatnya, daging babi tercemar kotoran yang mestinya dibuang bersama urine.
4. Lemak punggung (back fat) tebal dan mudah rusak oleh
proses ransiditas oksidatif (tengik), tidak layak dikonsumsi manusia.
5. Babi merupakan carrier virus/penyakit Flu Burung (Avian
influenza) dan Flu Babi (Swine Influenza).
Di dalam tubuh babi, virus AI (H1N1 dan H2N1) yang semula
tidak ganas bermutasi menjadi H1N1/H5N1 yang ganas/mematikan dan menular ke
manusia.
6 . Menurut Prof Abdul Basith Muh. Sayid berbagai penyakit
yang ditularkan babi seperti, pengerasan urat nadi, naiknya tekanan darah,
nyeri dada yang mencekam (Angina pectoris), radang (nyeri) pada sendi-sendi
tubuh.
7. Dr. Murad Hoffman (Doktor ahli & penulis dari Jerman)
menulis bahwa Memakan babi yang terjangkiti cacing babi tidak hanya berbahaya,
tapi juga menyebabkan peningkatan kolesterol tubuh dan memperlambat proses
penguraian protein dalam tubuh.
Ditambah cacing babi Mengakibatkan penyakit kanker usus,
iritasi kulit, eksim, dan rheumatic serta virus-virus influenza yang berbahaya
hidup dan berkembang di musim panas karena medium (dibawa oleh) babi.
8. Penelitian ilmiah di Cina dan Swedia menyebutkan bahwa
daging babi merupakan penyebab utama kanker anus dan usus besar.
9. Dr Muhammad Abdul Khair (penulis buku : Ijtihaadaat fi at
Tafsir Al Qur’an al Kariim) menuliskan bahwa daging babi mengandung benih-benih
cacing pita dan Trachenea lolipia. Cacing tersebut berpindah kepada manusia
yang mengkonsumsi daging babi.
10. DNA babi mirip dengan manusia, sehingga sifat buruk babi
dapat menular ke manusia. Beberapa sifat buruk babi seperti, Binatang paling
rakus, kotor, dan jorok di kelasnya, Kemudian kerakusannya tidak tertandingi
hewan lain, serta suka memakan bangkai dan kotorannya sendiri dan Kotoran
manusia pun dimakannya. Sangat suka berada di tempat yang basah dan kotor.
Untuk memuaskan sifat rakusnya, bila tidak ada lagi yang dimakan, ia muntahkan
isi perutnya, lalu dimakan kembali. Lebih lanjut Kadang ia mengencingi pakannya
terlebih dahulu sebelum dimakan.
Sekian semoga bermanfaat, Wassalam.
Sumber : kibar-uk.org