NASIHAT IBNU ATHA'ILLAH TENTANG TOBAT dan RAHMAT

berikut sebuah Nasihat dari Ibnu Athailah semoga bisa menjadi bahan renungan kita bersama.



Orang yang hidup akan merasa sakit jika tertusuk jarum dan merasa kaget tatkala tersentuh duri. Adapun orang yang mati walau disayat dengan pedang dan dipotong dengan gergaji, ia tetap tidak merasa apa-apa.

Jika engkau tidak bersedih ketika tak melaksanakan ketaatan dan tidak kecewa setelah terperosok ke dalam maksiat, berarti kalbumu telah mati dan jiwamu telah hilang. Engkau tak bisa membedakan antara kebaikan dan keburukan, antara kebahagiaan dan kesengsaraan, antara manfaat dan bahaya. 

Wahai saudaraku, tangisilah dirimu serta berusahalah untuk membangkitkan dan mengembalikan kalbumu pada kehidupan. Duduklah dalam majelis-majelis ilmu dan hikmah. Di dalamnya terdapat karunia dari surga yang bisa kau rasakan setelah majelis selesai, di jalan, di rumah, di kedai atau kau berada bersama keluarga. Maka jangan tinggalkan majelis ilmu dan nasihat tersebut. Jangan pula sesekali berkata, "Apa manfaatnya menghadiri majelis kebajikan dan ketaatan, sementara aku masih terkubang dalam dosa dan tak mampu meninggalkan maksiat?" Ini adalah bisikan dan rayuan setan yang masuk ke jiwa seorang Muslim agar ia tak mengerjakan kebaikan.

Maka, setiap pemburu harus terus berburu. Kalau hari ini ia tidak mendapatkan buruan, mungkin besok akan dapat. Sebagaimana pasien, ia harus tetap minum obat. Kalau hari ini tak sembuh, mungkin besok akan segera sembuh. Yang penting, jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah."

 --Ibnu Atha'illah dalam kitab  Bahjat An-Nufus

 

Flickr Photostream

Popular Posts

Blog Archive