Suasana padat, khusyu, dan lantunan ayat-ayat Qur'an menggema seperti alunan angin lembah, seperti biasa di masjid ini.Baik di shaf ikhwan atau akhwat, para karyawan sudah berjejalan 15 menit sebelum waktu adzan dhuhur masuk.Bila terlambat sedikit, sudah tentu hanya bisa 'nyengir' melihat yang lainnya sudah memulai, sholat. Padahal masjid ini seminggu sebelum memasuki Ramadhan sudah berhias dengan memperlebar luas bangunan menjadi 5 shaf lagi ke belakang dengan biaya yang cukup besar, dan bahkan merelokasi 5 mobil management di posisi luar menjadi lima shaf lagi agar bisa menampung jamah masjid yg ingin sholat di awal waktu, berjamaah di masjid.
Padatnya
jamaah Ikhwan dan Akhwat setiap Ba'da Dhuhur
Di
hari ke-14, yang akan mengisi kajian Dhuhur adalah Ustadz Bobby Herwibowo, yang
banyak dikenal dengan metode menghafal Qur'an sambil tersenyum dari lembaga
Kauny. Sang ustadz sudah mempersiapkan materinya sejak 11:30 WIB, bahkan untuk
jamaah yang ingin membeli buku-buku karyanya dan DVD cara menghafal, sudah siap
menggelar counter di luar masjid. Ba'da Dhuhur, masjid tetap terisi penuh,
tidak ada yg beranjak bersiap untuk mendengarkan tausiyah.
Dimulai
dengan kisah seorang ibu, jamaah masjid Bintaro Sektor 5, Masjid Nur Ramadhan,
Majelis Ilmu Ibu-ibu, yang lumpuh kedua kakinya dan sudah berumur tua (82
tahun), sehingga duduk di kursi saat kajian. Dari analisa dokter semuanya
memiliki jawaban yang berbeda-beda, misal bahwa ia menderita kanker, lupus,
dst. Sang ibu bahkan sudah putus asa dan sempat berniat ingin amputasi kakinya.
Ini membuktikan bahwa seorang dr spesialis atau manusia, tidak mengetahui apa
penyakitnya. Saat ia bertanya, penyakitnya tak kunjung sembuh, sang ustadz hanya
menjawab :"Yang menyembuhkan hanya Allah". Sampai suatu
ketika sang ibu bertemu dengan seorang ustadz yang memberikan solusi:"Bila
mau sembuh sabar, banyak dzikir, dan membaca Qur'an". Sang ibu langsung
menjawab lagi,"Boro2 mau membaca ustadz, selain banyak halangannya, saya
ini tidak bisa membaca Qur'an".Masya Allah....umur 82 tahun tidak bisa
membaca Qur'an? Akhirnya sang ustadz bertekad membimbingnya sehari selama 2
jam. Dan Subhanallah, sang ustadz berkomitmen hadir untuk membimbing setiap harinya
dan Alhamdulillah sang ibu sudah bisa lancar membaca dan setiap harinya bisa
membaca 2 Juz. Lama berselang waktu, Sang ustadz hadir lagi ke majelis Ibu2
tersebut dan bertemu dengan Sang ibu tersebut, dengan mimik ceria, mengatakan
bahwa kakinya sudah sembuh total.
Dalam Al-Qur'an suratAl-Isra ayat
82, Allah berfirman Subhanahu wa Ta’alayang artinya, “Dan Kami turunkan
dari Al-Qur`an suatu yang menjadi penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang
beriman dan Al-Qur`an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim
selain kerugian.”Penyembuh
yang dimaksud di sini meliputi penyembuh atas segala penyakit, baik rohani
maupun jasmani.Hal ini tidaklah didapatkan kecuali oleh orang yang mengimani,
membenarkan, serta mengikutinya. Bagi orang yang beriman, Al-Qur`an akan
menjadi penyembuh dan rahmat.
Ustadz Bobby lalu bercerita ttg kisah
dirinya sekitar 5 tahun yang lalu, sering vertigo. Analisa dokter berbeda-beda,
sampai bertemu dengan seorang professor di RSCM, yang meberikan analisanya
hanya dari tes darah bahwa sang ustadz memiliki kadar trigliserin yang sangat
tinggi (600), padahal batas maksimal yang boleh hanya sampai angka 150.
Sehingga beliau diberi solusi hanya dengan melakukan diet makanan (pantangan
makan). Hampir semua jenis makanan menjadi pantangan, mulai semua jenis
karbohodrat seperti nasi, singkong, roti, ketan dst, lalu daging sapi, kambing,
bebek, ikan, ayam, dst, berikutnya goren2an, santan....sampai Sang Ustadz
menyela omongan sang dokter,"Sebentar dokter, jangan diteruskan,
sepertinya semua makanan saya tidak boleh makan. Jadi makanan apa saja yang
boleh?".Sang dokter menjawab,"Hanya sayur dan buah yang ustadz boleh
makan".Pagi, siang, malam, hanya sayur dan buah.Tidak ada rasa gurih,
sehingga selera makan hilang.Berat badan langsung menyusut drastis.
Sampai
satu waktu sang ustadz mengisi sebuah kajian, di sebuah rumah orang yang sangat
berada, bertemu dengan seorang kakek. Selepas kajian, masuklah ke waktu makan.
Dengan rasa hormat, sang ustadz mempersilahkan sang kakek untuk mengambil makanan hidangan terlebih dahulu,
sebagai penghormatan. Mulai dari nasi putih, nasi goreng, sayur, ayam, daging,
ikan, goreng2an, buah, dan minum.Sang ustadz melihat terbelalak, makanan yg
diambil sampai 'munjung' (seperti gunung tinggi). Sementara sang ustadz saat
itu dari panjangnya meja prasmanan tersebut, hanya mengambil makanan buah dan
sayur saja...Sambil penasaran sang ustadz bertanya,"Kek...umur kakek
sebenarnya berapa sih? Apa tidak ada pantangan makan?" lalu sang kakek,
sambil tersenyum, mengangkat pecinya dan menunjukkan rambutnya yang masih hitam
legam dan melepas kacamatanya. Ia mengatakan bahwa kacamata yg ia pakai bukan
kacamata plus atau minus, tetapi kacamata anti silau. Makin penasaranlah sang
ustadz dan bertanya, "Berapa kek jadinya?" Sang kakek malah
balik bertanya,"Ustadz suka baca Qur'an?" Dalam hati sang ustadz, wah
ngeledek nih kakek ini dan menjawab,"Saya setiap hari ada kajian tafsir
sehari sekali kek". Kata kakek itu,"Cuma sekali? Banyakan waktu
makannya dong Ustadz?" lalu sang kakek akhirnya menjawab,"Umur saya
83 tahun".
Sang
ustadz sambil keheranan, bertanya dalam hatinya, apa hubungannya sehat dan awet
muda dengan Al-Qur'an? Lalu kakek itu akhirnya menceritakan pengalaman dan
rahasia awet mudanya,"Guru saya saat ini masih ada, berumur 97 tahun.
Beliau hidup di Sumatra Barat sana. Saat mengajar kami dahulu, banyak keluar
mutiara hikmah, sehingga kami sangat senang diajar oleh beliau.Salah satu yg
beliau ajarkan dan saya praktekkan hingga sekarang adalah "Jangan
terlalu banyak membaca sesuatu dimuali dari kiri ke kanan, tetapi perbanyaklah
membaca yang mulai dari kanan ke kiri".
Dalam
surat Yusuf ayat 2, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang
artinya,"Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Qur'an berbahasa Arab,
agar kamu mengerti". Mengapa Qur'an turun dalam bahasa Arab?Pastinya
agar kita semua menjadi pintar, cerdas, dan sehat.Sang kakek dan gurunya sudah
mengamalkannya dan terbukti.Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya
Al Qur’an ini memberikan petunjuk pada (jalan) yang lebih lurus.” (QS. Al
Isra’ 9).
Ada
seorang CEO Bank Syariah terkenal di Indonesia, yang di kantornya memiliki
program menghafal Qur'an. Pengumumannya sudah ditempel di mading kantor dan ia
sering lewati. Tetapi tak berasa dan merasa banyak urusan dunia yang ia
kerjakan, pengumuman itu hanya lewat lalu. Lalu satu waktu ada karyawannya yang
mengalami kedukaan dan ia melakukan takziah ke karyawannya. Dalam
kesempatan tersebut ia merasa hikmat sekali membaca Qur'an, berbeda dengan
biasanya. Selain sang mayit, ia adalah bintangnya pada hari itu. Datang
waktu memandikan mayit, ternyata ia diminta oleh keluarga mayit untuk ikut
memandikan. Dalam hatinya, padahal ia melihat banyak yang lebih pantas darinya.
Tetapi ia terbersit di hatinya, "Khan saya CEO Bank Syariah, jabatan yg
terhormat dan paling tinggi. Mungkin ini sebabnya saya dipilih ikut memandikan
sang mayit".
Saat
tetesan air ia tumpahkan di kening sang mayit, ia mendengar orang2 yang hadir
di sebelah ruangan, apakah ustadz atau lainnya, dengan suara yang terdengar
sangat lantang dan seperti koor, sedang membaca Surat Ar-Rahman. Dan ia
mengintip sedikit, ternyata tanpa memegang Qur'an, secara kompak mereka semua
membaca surat tersebut (hafal). Sambil memandikan ia juga ikut membaca,
Arrahmaan, 'allamalquraan, kholaqolinsaan, 'allamahulbayaan...lalu ia
terhenti sampai disitu, sementara koor tersebut masih lanjut terus dengan
lantunan ayat suci Qur'an tersebut."Deeg.....ia langsung sadar....saya
hanya hafal sd ayat ke-4....tersadar Allah seperti mengingatkannya sambil
memandikan sang mayit tersebut dan hafalannya hanya sedikit sekali.
Saya
seorang CEO, jabatan tertinggi, ternyata di depan sang mayit, hanya hafal
sedikit....Rupanya saya tidak punya apa-apa. Serasa diingatkan bahwa kita harus
membawa amal soleh yang banyak...seperti jumlah hafalan tadi...bahkan
terngiang, Allah nanti akan menanyakan kepada saya,"Berapa jumlah
kalam-Ku yang engkau hafal?"Saya seperti tidak punya apa-apa.
Akhirnya dari hikmah yang ia peroleh tersebut, bahwa "Tidak ada kebanggan
tentang dunia", ia mendaftar program training hafal Qur'an bersama
dengan keluarganya.
Seorang
rekan Ustadz, satu almamater di Universitas Al-Azhar, menceritakan
pengalamannya tentang keajaiban Qur'an.Salah seorang gurunya waktu itu, seorang
Profesor, sedang mengalami koma dan bahkan sudah banyak alat2 selang dan mesin
di sekelilingnya karena penyakit yang dideritanya.Ia sudah tidak bisa merespons
perkataan orang, tidak mengenali keluarga bahkan istrinya, dan smpai tidak
sadar. Dalam sebuah kesempatan rekannya tersebut, Aep Syaefulloh, menjenguk
sang Profesor. Saat tiba disana dan mengantri masuk ke ruangan, sang istri
profesor berkata,"Saat masuk nanti baca doa dan Qur'an saja, karena ia
sudah tidak mendengar kita dan tidak merespons lagi." "Ok bu",
jawabnya. Saat masuk, jelas sekali sang profesor sangat menderita, nafas
tersengal-sengal dan mesin2 tersebut menunjukkan hal yang sama. Lalu
Aep, tiba gilirannya masuk, dan mulai membaca doa dan Qur'an surat Thaha
(surat ke-20), kebetulan ia juga seorang penghafal Qur'an. Mulai membaca surat
tersebut, ternyata nafas sang profesor langsung tenang....dilanjutkan bacaannya
lagi, Subhanallah, tangan sang profesor mengangkat...padahal tadi ia dipesankan
bahwa sudah tidak ada respon lagi dari tubuhnya. Ia lanjutkan lagi
bacaannya, tiba-tiba tangan Aep dicengkram oleh sang profesor. Awalnya
cengkraman biasa, namun lama kelamaan semakin kuat...lalu ia berfikir, apakah
bacaannya ada yg salah? Akhirnya Aep mengulang lagi dari awal surat Thaha.
Subhanallah, ternyata benar, tadi ia melewatkan satu ayat...dan cengkraman sang
profesor mulai kendur dan dilepaskan....Subhanallah...Bagaimana dengan hafalan
kita? Bagaimana dengan keluarga kita? Dalam suratAbasa (80) ayat 33 sd 37, Allah
berfirman, yang menjelaskan bahwa pada hari akhir nanti, masing2 panik
mengurusi dirinya sendiri, bahkan melupakan kerabat, bapak, ibu, anaknya.
Rasulullah juga bersabda,"Pada hari akhir nanti, manusia akan dikumpulkan
di Padang Mahsyar salam keadaan telanjang".Lalu Aisyah bertanya,"Apakah
mereka semua tidak merasa risih ya Rasulullah?"Rasul
menjawab,"Tidak, mereka akan sibuk dengan urusannya masing-masing".
Abu
Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Akan dikatakan kepada penghafal Al-Qur’an jika dia
telah memasuki surga: ‘Baca & naiklah.’ Kemudian dia membaca & naik
bersama setiap ayat satu tingkatan.Sampai dia membaca ayat terakhir yang ia
hafal.”(HR. Imam Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban,
Al-Baihaqi & Al-Hakim). Dalam lafadz Tirmidzi, akan dikatakan pada para
penghafal Al-Qur’an: “Bacalah, naiklah, & bacalah dgn tartil sebagaimana
ketika di dunia kau selalu baca dgn tartil. Maka sesungguhnya tingkatan
derajatmu pada ayat yang terakhir engkau baca.” (HR Tirmidzi).
Ya
Alloh bukalah pintu Hati kami untuk selalu senantiasa bisa bermanja – manja
dengan Al Qur’an...karena kami tau kami ini manusia yang lemah kan godaan
dunia...
Berilah
kami Hidayah Mu agar kami selalu membaca, memahami dan mengamalkan kandungan
yang terdapat dalam Al Qur’an....
Oleh karena itu mari kita selalu men-tadaburi - hafalkan - lalu
amalkan Al-Qur'an. Jadikan Al-Qur'an sebagai petunjuk hidup...