
Kakek tersebut
tiba tiba begitu bersedih, sampai istrinya merasa heran ketika melihat suaminya
begitu bersedih.
“Kenapa
kmu begitu murung Cuma karena sebuah pepaya telah hilang” kata sang istri.
“bukan
hal itu yang membuatku sedih” jawab sang kakek,
“aku
sedih karena kepikiran, betapa sulitnya orang tersebut mengambil pepaya kita.
Demi sebuah papaya, dia rela harus sembunyi – sembunyi di tengah malam agar
tidak diketahui orang. Bukan hanya itu, untuk dapat memetiknya dia juga harus
memanjatnya.”
“maka
dari itu Bun” lanjut sang kakek, “aku akan menaruh tangga dibawah pohon pepaya
kita, dan saya berharap ia datang kembali malam ini dan jika ia ingin memetik
buah pepaya yang satunya lagi, dia tidak perlu memanjat dan mengalami kesulitan
lagi untuk mengambil papaya itu”.
Akan tetapi pada
saat pagi hari, si kakek tua itu melihat pepaya yang itu masih ada dan
tangganya pun masih sama persis pada saat dia letakkan kemarin. Dia tidak
memindahkan tangga tersebut, dan berharap bahwa pencuri itu akan datang malam
ini. Akan tetapi di pagi berikutnya, buah pepaya tersebut masih ada di atas
pohon.
Membawa
dua buah pepaya besar.
Pada sore hari,
Ada seseorang yang datang menenteng dua buah pepaya besar bertamu kerumah Sang
kakek. Sang kakek tidak kenal sedikitpun dengan tamu itu. singkat cerita,
sesudah berbincang cukup lama, saat hendak ingin pamitan tamu tersebut dengan
sangat menyesal mengakui kalau dialah yang sudah mencuri papaya sang kakek.
“Sebenarnya”
ujar sang tamu,
“pada
malam berikutnya saya ingin kembali mencuri buah pepaya yang tersisa. Akan
tetapi pada saat saya menemukan ada tangga dibawah pohon, saya telah
tersadarkan dan pada saat itu saya telah bertekad untuk tidak mencuri lagi.
Oleh karenanya, saya ingin mengembalikan pepaya Anda dan untuk bisa menebus kesalahan
saya tersebut, saya hadiahkan pepaya yang baru saja saya beli di pasar untuk
Anda”.
Kisah diatas
mungkin hanya merupakan cerita sederhan. Akan tetapi ada manfaat yang dapat
kita pelajari dari cerita tersebut yaitu tentang kesabaran, kebajikan, keikhlasan
dan juga cara pandang positif terhadap kehidupan. Mampukah kita bersikap
positif pada saat kita kehilangan sesuatu yang kita cintai dengan ikhlas? lalu
mencari sisi baiknya dan kemudian melupakan sakitnya suatu musibah? Semoga cerita
motivasi islam ini dapat menjadi renungan dan bermanfaat agar kita bisa
hidup lebih baik dan dalam keadaan apapun dapat tetap berfikir positif.